Sabtu, 08 November 2014

Untitled

Tuhan... 
bila ini takdirku
dapatkah aku memilih?
dapatkah aku bahagia?

sampai kapan Tuhan?
sampai kapan aku harus bertahan?
sampai kapan aku harus terus berjuang?
sampai kapan harus kuhadapi dunia ini?

Tuhan...
lihatlah aku sebentar saja
tengoklah aku Tuhan...
tidakkah Kau melihatnya?
tidakkah Kau mendengarnya?

hati ini Tuhan
kembali terluka
kembali tersakiti
untuk kesekian kalinya

aku lelah
aku benar-benar lelah

beri aku ruang
sedikit saja
untuk aku bernafas
untuk aku membuka mataku
untuk aku mendengar
untuk aku membuka hatiku
untuk aku memaafkan
untuk aku berlari
untuk aku bahagia

sekali saja
tengoklah aku Tuhan
ku mohon...

Akan Terus Berlari

aku menari dalam balutan gemuruh
aku bernyanyi dalam derasnya hujan
aku berlari dalam keramaian ini
tanpa tujuan

entah kemana kaki ini akan melangkah

aku hanya terus berlari

aku tak melihat apapun

aku tak mau berhenti

aku akan terus berlari

aku hanya ingin terus berlari
kemanapun hati dan pikiran ini menuntun

aku akan terus berlari
tak peduli apa yang terjadi kelak
tak kurasakan lelah
sebab dingin menyelimutiku

bawaku bersama mu
bawaku bersama mu
temani aku dalam kesendirianku ini
temani aku dalam kesedihanku ini

sungguh aku tak menyukainya..


Angin Asam

langit
gemuruh
dan
angin

menantikan hujan tiba

aku tak menangis
ini hanya karena angin
angin asam
aku tak menangis
ini hanya karena angin

lihatlah betapa indah mereka
lihatlah betapa sejuknya ini
tidakkah kalian rasakan?

rasanya sudah lama..

ingin aku menari dalam balutan hujan
ingin aku berlari bertemankan hujan
agar tak ada yang melihatnya
tapi aku tak suka hujan
bagaimana mungkin aku melakukannya
hahaha
aku tertawa memikirkannya

taukah?

aku tak menyangka
ketika bahagia ku kini mulai memudar
entah bagaimana caraku mengatakannya
takkan ada yang mengerti
tapi aku merasakannya...

tidak kau, tidak dia, tidak nya
tidak siapapun
hanya aku
ku kira ini telah berlalu
tapi kembali terulang

aku bersama langit
ia melihatnya
aku bersama angin
ia merasakannya
tidak bisakah ini berakhir?
tidak bisakah ini tidak terulang?
mengapa begitu sulit untukku?

mengapa aku?

mungkin ini bernamakan takdir

tapi haruskah?

dan sekali lagi
aku katakan

aku tak menangis
ini hanya angin
angin asam
aku tak menangis
ini hanya angin

percayalah..

KAWAN...

Rabu, 05 November 2014

Malam Rindam

3 November 2014.
Rindam.
at Rindam V Brawijaya TNI-AD, Malang.

malam ini kedua kalinya menjadi malam yang berharga.

ketika ia bertanya
apa mimpi dan harapanku?
aku hanya menuliskan sebuah mimpi
dimana suatu saat nanti akan ku perlihatkan pada dunia
aku hanya ingin bahagia bersama mama disampingku
bersama teman dan sahabat serta keluarga yang ku miliki saat ini
aku hanya menuliskan angka yang ingin ku dapat sebagai hasil dari IP dan IPK-ku
dan akan ku perlihatkan nanti pada mama
agar dia bangga padaku..

ketika ia bertanya
siapa orang yang kau sayangi, siapa orang yang berarti dalam hidupmu?
jawabanku hanya satu, mama
takkan pernah ku temukan seseorang dengan hati seperti ia
hati yang tulus, menyayangiku, merawatku, membesarkan aku hingga sedemikian rupa
seseorang yang memperjuangkan hidup kami
seseorang yang bekerja keras, demi aku 
seseorang yang baik hatinya
akan kubuat dia mendapatkan balasan dari setiap jerih payahnya kelak

ketika ia bertanya
apa hal yang menghalangi mimpimu?
maka aku akan menjawab 'dia'
setiap kali ku mengingatnya
aku hanya menangis, meratapi kesedihan yang ku miliki
ia membuat ku melewatkan masa anak-anak dan remaja ku dengan ketidak-sempurnaan

ketika air mata mengalir begitu hebatnya
ketika wajah ini seakan dibasahi oleh kesedihan
mereka ada disampingku, untuk kedua kalinya
mereka bersamaku
bersama, kita bergandeng tangan
bersama, kita menatap satu dengan yang lain
bersama, memberikan kekuatan

ketika itu juga mereka berkata kepadaku
"jangan sedih"
ketika mereka menggenggam tanganku
dan ketika mereka berkata
"yang kuat ya"
seakan hidup ini tak ingin ku lalui begitu cepat
aku hanya ingin bahagia
tak perlu harta melimpah
sebab aku terlalu lelah menghadapi dinginnya dunia
sebab aku terlalu lelah mendaki gunung yang akan ku lalui
sebab aku terlalu lemah untuk menjadi sempurna
aku hanya ingin di kelilingi mereka
orang-orang yang kusayangi
orang-orang yang menyayangiku
orang-orang yang tanpa embel apapun selalu ada menemaniku
itu saja cukup, CUKUP membuatku
BAHAGIA..