Minggu, 28 Desember 2014

Aku Tresno Karo Koe

bagaimana aku memulainya?
bagaimana mungkin aku bisa?

setelah sekian lama kita tak bertemu
tidakkah kau tahu?

semalam adalah pertemuan pertama kita!

kau tidak akan pernah menyadarinya.
menyadari sebarapa penting aku bertemu dengan mu.
pandanganku tak pernah lepas darimu.
kau hanya tak mengetahuinya..
butuh waktu untuk melupakan mu.
butuh waktu untuk menghapus mu dari ingatan dan pikiranku.

aku kira kamu sudah benar-benar tidak ada lagi disana
di ingatanku..
tapi..
setelah bertemu denganmu semalam, 
melihatmu sudah membuat hatiku bahagia..
mungkin ini yang nyata dariku, dari hidupku

aku tak tahu bagaimana menggambarkan suasana hatiku
ketika aku sedih
ketika aku bahagia
ketika aku takut
ketika aku kecewa
dan ..
ketika aku (merasa) sendiri
buatku semua sama saja.

tapi..
ketika aku melihatmu lagi, melihat wajah rupawanmu lagi,
mendengar suaramu lagi, melihat senyummu lagi,
dan melihat langkah kakimu lagi
seakan akan ini udah lebih dari apa yang aku butuh dan aku cari

berlebihan..
terserah..

aku rasa...
aku benar-benar
menyukaimu..
me-nyu-kai-mu
dan mungkin, aku juga
jatuh cinta padamu..
ja-tuh-cin-ta


oh Tuhan..
bagaimana ini?
bagaimana sekarang?
aku bisa apa?
ini harapan terakhirku
setidaknya aku pikir, 
dengan ini, dengan memiliki hati seperti ini
aku akan bahagia.
tapi, aku tidak bisa seperti ini terus
aku tidak bisa terus-terus melihatnya dari jauh
aku tidak bisa terus-terus mengaguminya dari jauh
aku tidak bisa terus-terus mendambakannya, menginginkannya
aku tidak bisa terus-terus mendoakannya dari jauh
aku tidak bisa terus-terus dan terus seperti ini..
aku tak mungkin terus mencintai sendiri

setiap kali aku mencoba melupakannya,
bayangan tentangnya datang
setiap kali aku meyakini diriku bahwa rasa ini hanya sementara
saat itu juga aku merindukannya, memikirkannya
bohong jika aku tak pernah menangis karenanya..

lalu, bagaimana sekarang?
dia harus tau
harus..

tapi..
tidak.

biarkan saja seperti ini.
aku takut Tuhan..
Kau tahu bagaimana diriku?
Tuhan..
aku benar-benar mencintainya
aku ingin sekali saja, memilikinya..

orang seperti dia
orang yang ku cintai..

tapi, apa mungkin?
dia dan keluarganya terlalu sempurna untuk seorang seperti aku.
sem-pur-na..

dan
aku
mencintainya..

hanya itu yang bisa ku katakan
bahkan jika ia membacanya,
entah mungkin esok, lusa, bulan depan, tahun depan, atau suatu saat nanti,
ketika mungkin kami memiliki kebahagiaan masing-masing,
aku akan mengatakan
bahwa..
hanya ini yang aku miliki untukmu, maka jangan berharap lebih dariku
a-ku-men-cin-tai-mu

"aku tresno karo koe"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar